UPSI Digital Repository (UDRep)
|
![]() |
|
|
Abstract : Perpustakaan Tuanku Bainun |
Kajian ini membincangkan mengenai tari pakon sebagai medium pengubatan dalam
upacara ritual pakon masyarakat Lenek Ramban Biak, Lombok, Indonesia. Ritual
pakon merupakan ritual ajaib dan sakral yang bermatlamat untuk mengubati pelbagai
jenis penyakit tradisional dengan menggunakan sebuah tarian yang dijalankan oleh si
pesakit dalam keadaan kerasukan. Tari pakon adalah tari mistik yang penuh dengan
aura ajaib yang bermatlamat untuk menyembuhkan penyakit. Objektif kajian ini adalah
1) mendeskripsikan latar belakang upacara ritual pakon, 2) menganalisis bentuk
persembahan tari pakon, 3) menjastifikasikan fungsi tari pakon dalam upacara ritual
pakon. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsi manifes dan
fungsi laten dari Robert Kin Merton (1968). Kajian ini menggunakan kajian kualitatif
dengan pendekatan kajian kes. Sampel kajian ditentukan dengan cara snowball
sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kajian literatur, temu bual dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan penyederhanaan data, persembahan
data dan kesimpulan atau verifikasi. Hasi dari kajian ini, pengkaji mendapati bahawa
kehadiran upacara ritual pakon berawal dari keresahan penduduk Desa Lenek Ramban
Biak dalam menyahut penyakit yang dideritai oleh anggota masyarakat mereka
terutamanya kerana penyakit yang dipuncakan oleh roh jahat dan perkara-perkara yang
berbau mistik. Bentuk persembahan tari pakon terdiri daripada adanya elemen gerak
tari berupa (gerak, ruang dan masa), tatabusana, solekan, penari dan iringan muzik.
Fungsi tari pakon dalam persembahan upacara ritual pakon terdapat fungsi manifes dan
fungsi laten. Fungsi manifes tari pakon adalah sebagai sarana dalam upacara ritual dan
sarana pengubatan manakala fungsi laten tari pakon adalah memiliki fungsi mistik dan
fungsi hiburan. Disamping itu kehadiran persembahan upacara ritual pakon dan tari
pakon ini dapat menwujudkan hubungan yang baik antara masyarakat Lenek Ramban
Biak dengan roh para leluhurnya. |
References |
Abercrombie, N., Hill, S., & Turner, B. S. (2010). Kamus Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Alfarisi, Salman. (2010). Teater cepung Lombok. [Master’s degree thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta]. Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Alkaf, M. (2013). Berbagai ragam sajen pada pementasan tari rakyat dalam ritual selametan. Gelar: Jurnal Seni Budaya, 11(2), 211-223
Amzani, T. R., Surherni., & Irdawati. (2019). Fungsi Tari Rumah Inai dalam Upacara Adat Perkawinan pada Masyarakat Mela yu Desa Tasik Serai. Laga-laga: Jurnal Seni Pertunjukan, 5(2), 225-236
Anderson, B. & Anderson, C. (1984). Costume design. Indiana, USA: Holt, Rhinehart and Winston
Arianti, S., & Wurdianto, K. (2021). Manyangiang sebagai ritual pengobatan suku Dayak Ngaju. Anterior Jurnal, 20(2), 56-63
Bacchiocchi, S. (1995). Christian dress and adornment michigan. USA: Biblical Perspectives
Britannica, Encyclopaedia. (2012). Costume ballet, encyclopaedia britannica ultimate reference suite. Chicago: Encyclopaedia Britannica Inc
Budiwanti, E. (2000). Islam sasak: Wetu telu versus waktu lima. Yogyakarta: PT. Lkis Printing Cemerlang
Clare, H. (2000). Melacak Jejak Perkembangan Seni di Indonesia. Alih bahasa RM Soedarsono. Yogyakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia
Creswell, W. J. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Deflem, M. (2019). Ritual, anti structure and religion: A discussion of Victor Turner’s processual symbolic analysis. Journal for the Scientific Study of Religion, 30(1), 1-25
Dhavamony, M. (1995). Fenomenologi Agama. Alih bahasa kelompok studi agama ”driyakar” A. Sudiarjo et al. Yogyakarta: Kansius
Douglas, M. (1966). Purity and Danger. New York: Routledge
Driver, T. F. (1998). Liberating rites: Understanding the transformative power of ritual. Boulder, CO: Westview Press
Durkheim, E. (1912). The elementary forms of religious life in.
Dwi Maryati, Wiwi. (2015). Nilai-nilai sosial trai jodhangan pada upacara adat merti dusun di Dusun Jolosutro, Kelurahan Srimulyo, Kecamatan Piyungan Kecamatan Bantul. [Bachelor’s degree thesis, Universitas Negeri Yogyakarta]. Universitas Negeri Yogyakarta. Eprints.uny.ac.id
Endraswara, S. (2012). Metode Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gajah Mada University
Erviana, Leni. (2017). Makna sesajen dalam ritual tilem dan implikasinya terhadap kehidupan sosial keagamaan, studi pada umat hindu di Desa Bali Sadhar Tengah Kecamatan Banjit Daerah Way Kanan. [Bachelor’s degree thesis, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung]. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. UIN Raden Intan Lampung Repository
Evadila., & Okta, D. M. (2016). Ritual pengobatan bonglai kuning di Talang Perigi Indragiri Hulu. Jurnal KOBA, 3(1), 24-33
Fakihuddin, Lalu. (2018). Relasi antara budaya sasak dan Islam: Kajian berdasarkan perspektif folklor lisan sasak. SeBaSa: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(2), 89-105
Farmer, F. M. (2015). Ritual and healing-an anthropological point of view. Journal of Physical Education, Recreation And Dance, 59(9), 34-36
Geertz, C. (1989). Abangan, santri, priyayi dalam masyarakat Jawa. Jakarta: Pusataka Jaya
Grau, A. (2001). Ritual dance and modernisation: The Tiwi example. Yearbook for Traditional Music, 33(2001), 73-81
Hadi, M. A., & Khairuddin, A.H. (2018). Personalistik, etiologi penyakit dan sistem perlindungan perlindungan diri: Menyingkap perspektif tradisi masyarakat melayu Kedah. International Journal of the Malay World and Civilisation, 6(2), 55-67
Hadi, Y. S. (2005). Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka
Hadi, Y. S. (2012). Seni Pertunjukan dan Masyarakat Penonton. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta
Hadi, Y. S. (2017). Koreografi Ruang Prosenium. Yogyakarta: Cipta Media
Haeruddin. (2020). Ritual hesesa pada masyarakat Kaledupa Selatan, Daerah Wakatobi. Jurnal Pendidikan Sejarah, 6(11), 77-86
Halaoi, R. N. (2001). Relegi orang Bukit. Yogyakarta: Yayasan Semesta
Hamidin, M. (2016). Bentuk, fungsi dan makna ritual upacara kasambu masyarakat Muna di Kecamatan Katobu Daerah Muna. Jurnal Bastra: Bahasa dan Sastra, 1(2), 1-21
Hanto, W. Dkk. (1995). Sintren kesenian rakyat yang semakin ditinggalkan pendukungnya. Laporan Penelitian Kelompok. STSI Surakarta
Hardy, S. A. S., Ishak, S., Hassan, H., Ghouse, N. M., & Begum, M. (2016). Babalian and community rituals of Dusun Tatana ethnic in Sabah, Malaysia: A preliminary study. Future Academy: Offering Excelence in Social and Behavioural Science, 8(16), 104-112.
Harwati, J., Niampe, L., & Kusuma, W. A. (2018). Tradisi pengobatan pamole pada suku Muna Desa Wakantu, Kecamatan Wadaga, Daerah Muna Barat. Jurnal Kelisanan Sastra dan Budaya, 1(2), 93-99
Hasanah, U. (2017). Tari melinting ditengah budaya masa kini: Studi Desa Tebing Kecamatan. Melinting, Daerah Lampung Timur. [Bachelor’s degree thesis, Universitas Islam Negeri Banten]. Universitas Islam Negeri Banten. UINBANTEN Repository
Heriwati, S. H. (2010). Metafora dalam cakepan tembang-tembang Jawa. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 10(1), 1-11
Hidayat, R., Isjoni., & Saiman, M. (2016). Tari rentak bulean suatu tradisi pengobatan pengobatan suku Talang Mamak di Desa Talang Jerinjing, Kecamatan Rengat Barat, Daerah Indragiri Hulu, Provinsi Riau. JOM: Jurnal Online Mahasiswa Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 3(2), 1-15
Huzaimi, R. F. (2017). Nilai sosial ritual tari pakon desa Lenek Ramban Biak Aikmmel Lombok Timur. [Bachelor’s degree thesis, Mataram University]. Mataram University, Universitas Mataram Repository
Hawkins, A. M. (1988). Creating Through Dance. New Jersey: Princeton Book Company
Intan, M. S., & Sri, U. I. D. A. (2018). Berentak dalam ritual besale pada suku Batin Sembilan, Daerah Batanghari, Provinsi Jambi: Kajian analisis teks dan konteks. Jurnal Antropologi, 20(2), 119-128
Jhonson, D. P. (1986). Teori sosiologi klasik dan modern. Jakarta: PT. Gramedia
Kadim, A., Sunardi, N., Lesmana, R., & Sutarman, A. (2019). Revitalisasi fungsi masjid sebagai pusat penguatan manajemen peternak sapi rakyat melalui lembaga pemberdayaan masyarakat terpadu (LEMPERMADU): Studi kasus di masjid Ainul Yaqin kelurahan Jontlak, Kecamatan Praya, Daerah Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Abdi Masyarakat, 1(1), 10-20
Kassing, G., & Jay, D. M. (2003). Dance teaching methods and curriculum design. United States of America: Human Kinetics Publisher
Kealiinohomoku, J. W. (1997). Dance, myth, and ritual in time and space. Dance Research Journal, 29(1), 65-72
Khair, N. (2015). Ritual penyembuhan dalam shamanic psychotherapy (telaah terapi budaya dan nusantara). Buletin Psikologi, 23(2), 82-91
Khoiru Darojat. (2014). Kajian morfologis dalam wacana hidimbahidimbi. [Bachelor’s degree thesis, State University of Yogyakarta]. State University of Yogyakarta, ePrints@UNY
Kipli, A. R. M. (2009). Mabuk Mistikal : Semiotik Metafizik dalam Kuda Kepang Mabuk. Malaysia: Universiti Sains Malaysia Press
Koentjaraningrat. (1980). Sejarah antropologi I. Jakarta: Universiti Indonesia
Koentjaraningrat. (2000). Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Kurath, G. P. (1960). Panorama of dance ethnology. University Of Chicago Press, 1(3), 233-254
Laki, A. B. (2020). Pakon. A forgotten tradition from Lombok. Polska Akademik Nauk: Rocznik Orientalistyczny, 13(1), 50-63
Layali, K., Minawati, R., & Yusfil. (2017). Tari olang-olang dalam ritual pengobatan suku Sakai di Kecamatan Minas, Daerah Siak. Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni, 2(1). 173-184
Lebar, O. (2021). Penyelidikan Kualitatif: Pengenalan pada Teori dan Metode. Malaysia: Universiti Pendidikan Sultan Indris
Lynne, H, J. (1988). Dance and ritual. Journal of Physical Education, Recreation & Dance, 59(9), 40-43
Merton, R. K. (2017). Social Theory And Social Structure. Rawat
Metzger, D. (2002). Entering the ghost river: Meditations on the theory and practice of healing. Topanga, CA: Hand to Hand
Miles, M. B., & Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. Newbury Park, CA: Sage Publication Inc
Murcahyanto, H., Imtihan, Y., Rizki, Y. R., & Husna, F. B. (2021). Gending pewayangan Sasak. OSFpreprints, 1-6
Murgiyanto, S. (1983). Koreografi: Pengetahuan Dasar Komposisi Tari. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Nessy., & Rokhim, N. (2019). Upacara ritual belient sentiu Dayak Benuaq di kampung Ponaq, Kecamatan Siluq Ngurai, Kbupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Greget: Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Tari, 18(2), 157-170
Norlida Mohd Jalaluddin. (2018). Siwang asik, ritual komuniti semai, kumpulan bah lut di kampung Bukit Terang, Kampar, Perak. [Doctoral dissertation : Sultan Idris Education University]. Sultan Idris Education University. UPSI Digital Repository
Nurliana., Ode, S. W., & Janu, L. (2018). Tari kompania: Sebagai media pencegahan dan pengobatan penyakit di Desa Wasalabose, Kecamatan Kulisusu, Daerah Buton Utara. Etnoreflika: Jurnal Sosial dan Budaya, 7(2), 91-97
Nurmaizar. (2012). Tari dalam teater tradisional makyong di Sumatera Utara. GESTURE: Jurnal Seni Tari, 1(2), 1-15
Offeny., Oktolongere, A. J., Afrom, I., & Dwi, J. B. (2020). Analisis perkembangan nilai dan fungsi tari gelang dadas dalam kehidupan masyarakat suku Dayak Ma’anyan. Jurnal Tambuleng: Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik, 1(1), 30-37
Oktaviyanti, Itsna. Sutarto, J. & Atmaja, H. T. (2016). Implementasi nilai-nilai sosial dalam membentuk perilaku sosial siswa SD. Journal of Primary Education, 5(2), 113-119
Olang, Y., & Bertha, A. F. T. (2019). Proses ritual dan makna simbol dalam pengobatan badendol Dayak Kanayatn. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4(1), 65-76
On, L. K., Magi, S., Hussin, S., Shafii, A. S. H., & Norfarizah, M. (2018). The healing ritual context of the magunatif dance of the Murut in Sabah, Malaysia. American Scientific Publisher, 24(7), 4798-4801
Patton, M. Q. (2014). Qualitative research and evaluation methods: Integrating theory and practice. Thousand Oaks, United States: SAGE Publications Inc
Peursen, C. A. V. (2009). Strategi kebudayaan Edisi 19. Yogyakarta: Kanisius
Prechtel, M. (1998). Secrets of the talking jaguar: A mayan shaman’s journey to the heart of the indigenous soul. New York, NY: Tarcher
Raharja, B. (2019). Musik iringan drama tari pengembaraan Panji Inukertapati bermisi perdamaian dan toleransi. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal Of Performing Arts), 20(1), 13-23
Rahayu, B. E. (2019). Bentuk dan fungsi pertunjukan tari pakon di sanggar seni nelio Desa Lenek Ramban Biak, Kecamatan Aikmel, Daerah Lombok Timur- NTB. [Bachelor’s degree thesis, Hamzanwadi University]. Hamzanwadi University, Universitas Hamzanwadi Repository
Ramos, M. N. (2018). Dance movement therapy and shamanic healing ritual: Natural intelligence of body and spirit. An International Journal for Theory, Research and Practice, 13(1), 50-62
Ritzer, G. (2017). Sociological Theory. New York: McGraw Hill
Rochayati, R. (2017). Seni tari antara ruang dan waktu. SITAKARA: Jurnal Pendidikan Seni dan Seni Budaya, 2(2), 63-75
Rochayati, R. (2020). Tari kipas chamdani: Gerak, ruang dan waktu. Geter: Jurnal Seni Darama, Tari dan Musik, 3(2), 12-25
Sabariah, S., Jers, T. O. L., & Hasniah. (2019). Ritual tari dewa ayu sebagai media penyembuhan pada orang Bali di Desa Wapae Jaya Daerah Muna Barat. Jurnal Kerabat Antropologi, 3(2), 104-113
Sachs, C. (1937). World History of The Dance. New York: Norton
Sedyawati, E. (1981). Pertumbuhan seni pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan
Sepriyanti, P. (2020). Bentuk gerak tari kain di sanggar dewan kesenian Musi Rawas. SITAKARA: Jurnal Pendidikan Seni dan Seni Budaya, 5(1), 103-116
Seth, D. (2015). Family Values and the rise of the cristian right. Pennsylvania: University of Pennsylvania Press
Setiadi, E. M. & Kolip, U. (2011). Pengantar sosiologi: Pemahaman fakta dan gejala permasalahan sosial, teori, aplikasi dan pemecahannya. Jakarta: Prenada Media Group
Siandari, A. (2013). Makna simbolis tatabusana adat pengantin suku sasak Lombok Nusa Tenggara Barat. [Bachelor’s degree thesis, Universitas Negeri Yogyakarta]. Universitas Negeri Yogyakarta. Eprints.uny.ac.id
Sjarkawi. (2008). Pembentukan kepribadian anak. Jakarta: Bumi Aksara
Soedarsono, RM. (1978). Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari. Yogyakarta: Akademi Seni Tari Indonesia
Soedarsono. (2002). Seni Pertunjukan Indonesia di Eraglobalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Soekanto, S. (2006). Pengantar sosiologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R & D. Penerbit Alfabeta Bandung
Sumaryono. (2017). Antropologi tari: Dalam perspektif Indonesia. Yogyakarta: Media Kreative Yogyakarta
Sumaryono. (2004). Seni karawitan sebagai iringan tari, studi analisis tata hubungan (Laporan penelitian). Yogyakarta: Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta
Suryani, N., & Kardila. (2016). Ritual pengobatan turun jin di Desa Rimba Melintang Kecamatan Melintang, Daerah Rokan Hilir. Jurnal Koba, 3(1), 70-80
Suryati, Tati. (2018). Tradisi seren taun guru bumi di Sinding Barang Daerah Bogor pikeun bahan pengajaran maca bahasan budaya di SMA: Ulikan Semiotik. [Master’s degree thesis, Universitas Pendidikan Indonesia]. Universitas Pendidikan Indonesia. UPI The Education University Repostory
Susanti, R. P. (2018). Makna simbolik sesajen dalam kesenian tradisional kuda lumping sanggar karya budaya di Desa Kemuning Muda Kecamatan Bunga Raya Daerah Siak. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 5, 1-15
Suwadi, Lalu. (1991). Deskripsi tari gendang belek Daerah Nusa Tenggara Barat. Departemen pendidikan dan kebudayaan kanwil Provinsi NTB proyek pembinaan kesenian NTB, Mataram
Thobroni, M., & Helmiyanto. (2017). Makna simbol prosesi dalam ritual ambil semangat suku Tidung. Jurnal Madah, 8(1), 77-86
Trisnowati, E. (2017). Analisis frekuensi pada gong laras slendro. IJOSE: Indonesian Journal of Science and Education, 1(1), 30-35
Tumanggar, Rusmin. (2016). Ilmu jiwa agama. Kencana: Prenada Media
Turner, V. (1966). The ritual process: Structure and anti-structure. New York: The University of Rochester
Ulfa, Miftakurrohmah. (2015). Nilai-nilai Islam dalam upacara nadran di Sumur Punden Desa Sumberwangi Kecamatan Kanor Daerah Bojonegoro. [undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya]. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Digital Library UIN Sunan Ampel Surabaya
Umar, M. F. R. & Suryanto. (2019). Sense of community pada komunitas yourraisa Surabaya. Jurnal Psikologi: Media Ilmiah Psikologi, 17(2), 54-58
Wacana, Lalu (1978). Sejarah Daerah Nusa Tenggara Barat. Proyek penelitian dan pencatatan kebudayaan Daerah
Wiana, I. K. (2002). Makna upacara yajna dalam agama hindu. Surabaya: Paramita
Widaty, C., Apriati, Y., Hudaya, A., & Kusuma, S. (2021). Makna upacara balian dalam ritual pengobatan tradisional suku Paser, Daerah Paser. Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis, 6(1), 55-64
Widiyono, Yuli. (2013). Nilai pendidikan karakter tembang campursari karya manthous. Jurnal Pendidikan Karakter, 4(2), 231-239
Yashi, A. P. (2018). Ritual seblang masyarakat Using di Kecamatan Glagah, Daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Haluan Sastra Budaya, 2(1), 1-18
Yin, R. K. (2015). Studi kasus: Desain dan metode. Alih bahasa M. Djauzi mudzakir. Jakarta: Rajawali Pers
Yorensius, Y. (2013). Mantra bahasa Dayak Benuaq: Studi tentang jenis, proses ritual dan gaya bahasa. Sintesis, 7(2), 114-153
Zhafarina, A. S. R. (2019). Fungsi tari jaranan Jawa turonggo budoyo pada masyarakat Desa Rejoagung Daerah Tulungagung. Prosiding Seni Pertunjukan, 1(1), 313-324.
Zuhdi, M. H., Anwar, S., Taufik, Z., Lestari., & Muid, A. (2011). Lombok Mirah Sasak Adi: Sejarah Sosial, Islam, Budaya, Politik dan Ekonomi Lombok. Jakarta: Imsak Press
BIBLIOGRAFI
Papuq Nuh (79 th), tengkorong upacara ritual pakon, temu bual pada tarikh 15 Ogos 2021, 2, 3, 4, 14 Mac 2022, melalui aplikasi Whatsapp vidio call
Ade Widiwan (27th), masyarakat Penyokong, temu bual pada tarikh 2 dan 14 Mac 2022, melalui aplikasi Google Meet
Lalu Malik Hidayat (54 th), pemerhati budaya, temu bual pada tarikh 13 dan 14 Mac 2022, melalui aplikasi Google Meet
Pakel (48th), pelakon upacara ritual pakon, temu bual pada tarikh 13 dan 14 Mac 2022, melalui aplikasi whatsapp vidio call
Papuq Albi (76 th), pemain suling belo gending pewayangan, temu bual pada tarikh 2 dan 3 Mac 2022, melalui aplikasi whatsapp vidio call
Papuq Astam (76 th), penari tari pakon, temu bual oada tarikh 14 Mac 2022, melalui aplikasi whatsapp vidio call
|
This material may be protected under Copyright Act which governs the making of photocopies or reproductions of copyrighted materials. You may use the digitized material for private study, scholarship, or research. |