UPSI Digital Repository (UDRep)
|
|
|
Abstract : Universiti Pendidikan Sultan Idris |
Cerita Rakyat lokal dan folklore adalah bagian dari budaya tradisi Melayu yang telah menyebarkan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi, kini telah direpresentasi ke dalam bentuk-bentuk barn, yang melibatkan visual dan indera manusia yang lain. Penelitian ini membahas tentang kondisi pemahaman dan imajinasi generasi barn ini masih sarna seperti abad awal dan bagaimana penerimaan manusia, menjaga tradisi dan kebiasaan kebudayaan tapi dalam proses adaptasi dan meningkatkan kemampuan yang layak dengan kematangan peradaban. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara menyeluruh bentuk, perlambangan dan makna yang terdapat dalam hikayat setempat dan diterjemahkan dalam animasi berasaskan kepada teori kebudayaan, fenomena yang berkaitan erat dengan sistem kebudayaan, sistem tanda dan makna dan narasi simbolik. Penelitian ini dilaksananakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Bahasan dari penelitian ini adalah film animasi Putih 200 1, yang diadaptasi dari kesusasteraan Melayu klasik, dipandang signifikan untuk mewakili semua film animasi. Pendekatan kebudayaan digunakan dalam kajian ini sebagai konsep untuk memahami kesenian dalam konteks animasi Malaysia yang menjadi dasar dalam melaksanakan kajian di lapangan, seterusnya sebagai penjelasan terhadap transformasi simbolik yang berlaku dari penceritaan secara verbal dan teks kepada bentuk visual yaitu animasi, bersandarkan struktur narasi, karakter, tingkah laku dan latar/setting. Analisis data dilakukan melalui analisis data intraestetik dan analisis ekstraestetik, berupa dua tahapan yang saling berkait dan sekaligus menyeluruh. Analisis intraestetik berkenaan dengan pembedahan atas aspek-aspek internal karya animasi. Sedangkan analisis ekstraestetik berkenaan dengan pembedahan dan interpretasi atas aspek-aspek di luar karya, yaitu faktorfaktor yang melingkupinya antara lain aspek sosial budaya Melayu. Konseptualisasi tentang struktur dan pola transformasi simbolik dari cerita rakyat ke bentuk animasi di atas merupakan hasil analisis terhadap film animasi Putih. Transformasi simbolik yang berlangsung dari narasi verbal berbentuk cerita rakyat Melayu ke visual naratif berbentuk animasi film di Malaysia, didasari oleh pengetahuan budaya yang berorientasi pada nilai-nilai kemelayuan dan dilandasi oleh pemahaman yang terjadi terhadap dan dalam bentuk teknologi dan estetika modem. Transformasi simbolik tersebut diindikasikan oleh pengolahan dan penceritaannya, teknik dan tatacara, serta penegasan lingkup budayanya. Kata Kunci: Transformasi Simbolik, Cerita Rakyat Melayu, Animasi, Visual Naratif |
This material may be protected under Copyright Act which governs the making of photocopies or reproductions of copyrighted materials. You may use the digitized material for private study, scholarship, or research. |