UPSI Digital Repository (UDRep)
|
|
|
Abstract : |
Barangkali tidak terlalu berlebihan bila dikatakan bahwa bahasa Jawa merupakan satu-satunya bahasa di dunia yang memiliki derajat kompleksitas budaya yang paling rumit (lihat Suwadji dkk 2003; Dwiraharjo, 2002; Widada, 2002). Dari segi sistem honorifiknya saja, manusia Jawa boleh dikatakan tidak akan dapat berujar tanpa menguasai bagaimana sistem itu diterapkan dan sistem itu sendiri tidak hanya tercermin pada kosakatanya saja tetapi juga masuk ke dalam komponen sintaksisnya. Percaya atau tidak kita pada Hipotese Sapir-Whorf (Hoijer, 1954), struktur bahasa Jawa telah “membelenggu” para penutumya untuk melihat dunia dan berperilaku seperti yang “disyaratkan” oleh bahasa yang dipakainya. Kompleksitas perilaku ini dipengaruhi pula oleh faktor-faktor kebahasaan yang lain, khususnya oleh ungkapan-ungkapan yang seolah-olah telah menjadi pemandu dalam kehidupan sosial-budaya kita sehari-har. Sementara di satu pihak nilai-nilai budaya ini dapat dianggap luhur dan menjadi patokan dalam kehidupan keluarga, di pihak lain nilai-nilai ini juga sering menjadi penghambat dalam dunia kehidupan moderen yang menuntut adanya keterbukaan yang lebih luas dan keberanian untuk keluar dari nilai budaya yang mengungkungnya. |
This material may be protected under Copyright Act which governs the making of photocopies or reproductions of copyrighted materials. You may use the digitized material for private study, scholarship, or research. |