UPSI Digital Repository (UDRep)
Start | FAQ | About
Menu Icon

QR Code Link :

Type :article
Subject :HV Social pathology. Social and public welfare
ISSN :1985-496X
Main Author :Sanusi Afriadi,
Title :Perkembangan pembanterasan rasuah di Indonesia
Place of Production :Universiti Pendidikan Sultan Idris
Year of Publication :2017

Full Text :
Artikel ini mengkaji tentang perkembangan pembanterasan rasuah di Indonesia. Ia menerangkan tentang sejarah perkembangan rasuah sejak orde lama, orde baharu dan era reformasi. Ibarat kata falsafah, pengalaman adalah guru yang bijaksana, kajian seperti ini berguna untuk ahli dan penyelidik yang berkaitan bidang. Kajian ini merupakan kajian kualitatif yang mengumpulkan pelbagai data melalui metod kajian literatur, metod sejarah dan analisis kandungan terhadap sumber primer seperti buku, artikel jurnal dan laporan rasmi pemerintah Indonesia. Kajian mendapati bahawa Indonesia telah melakukan pelbagai cara dalam membanteras rasuah. Setiap pemimpin memiliki cara masing-masing dalam membanteras isu rasuah Pengkaji mencadangkan agar pembanterasan rasuahdi Indonesia dilakukan secara berterusan tanpa memisahkan hubungan kaedah daripada zaman sebelumnya tetapi dengan hanya memperbaiki kelemahan masa lalu.

References
1. Alfitra. (2011). Hukum pembuktian dalam beracara pidana, perdata dan korupsi di Indonesia. Jakarta: Raih Asa Sukses. 2. Bacharuddin Jusuf Habibie. (2006). Detik-detik yang menentukan, jalan panjang Indonesia menuju demokrasi. Jakarta: Penerbit THC Mandiri. 3. Bibit S. Rianto. (2009). Pelaku korupsi Go to Hell, mengupas anatomi korupsi di Indonesia. Jakarta: Penerbit Hikmah. 4. Budi Winarno. (2008). Globalisasi peluang atau ancaman bagi Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga. 5. Clifford Geertz. (2009). Awas Buaya! dalam Benedict Anderson et. al. mencari demokrasi. Jakarta: Institut Studi Arus Maklumat. 6. DBP. (2005). Kamus Dewan. Edisi keempat. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. 7. Damien Kingsbury. (2011). The politics of Indonesia. Melbourne: Oxford University Press. 8. Damsar. (2006). Sosiologi wang. Padang; Penerbit Unand. 9. Daniel S. Lev. (1999). Lembaga, elit dan pengawasan dalam Benedict Anderson et. al. mencari demokrasi. Jakarta: Penerbit Institut Studi Arus Maklumat. 10. Deliar Noer. (2003). Islam dan politik. Jakarta: Penerbit Yayasan Risalah. 11. Diana Napitupulu. (2010). KPK in action. Jakarta: Penerbit Raih Sukses Asa. 12. Edy Nathan. (2009). Antasari Azhar dalang atau korban? Konspirasi penghancuran KPK. Yogyakarta: Best. 13. EEP Syaifullah Fatah. (2009). Jangan bunuh KPK. Jakarta: Kompas. 14. Farouk Muhammad. (2005). Menuju reformasi polri. Jakarta: Penerbit Restu Agung. 15. Fasal 4 ayat 3 & 4 UU No 30 Tahun 2002 Tentang komisi pembanterasan tindak jenayah korupsi. 16. Hamka. (2002). Dari hati ke hati, tentang agama, sosial-budaya politik. Jakarta: Panjimas. 17. Harga Selangit. (2006). Hak asasi manusia sebagai ongkos kegiatan ekonomi pihak Tentera Indonesia. Jurnal Human Rights Watch, Volume 18, No 5 C, June 2006. 18. Harmien Hadiati. (1994). Korupsi di Indonesia, dari delik kedudukan ke tindak jenayah korupsi. Bandung: Penerbit Citra Aditya Bakti. 19. Haryono Umar. (2012). Pengawasan untuk pembanterasan korupsi. Jurnal Akuntasi dan Auditing. Volume 8 No 2 Mei 2012, 115 20. Hetifah SJ. Sumarto. (2009). Inovasi, penyertaan dan good governance. Jakarta: Yayasan Obor.http://nasional.tempo.co/read/news/2013/06/01/063485033/mahfud-md-kritik-kpk-lewat-twitterhttp://www.riaupos.co/1138-berita-amien-rais-beberkan-tiga-kebobrokan-kpk.html, 1 Julai 2015 21. ICW. (2012). Korupsi di kehutanan kalbar rugikan negara Rp120 triliun lebih. Laman sesawang republika, dicapai 29 Mei 2012, www.republika.co.id. 22. ICW. (2012). Korupsi terjadi di semua sector. Laman sesawang liputan 6, dicapai 29/1/2012 www.liputan6.com. 23. ICW. (2011). Bulletin ICW edisi 1 Julai I 2011. Jakarta: ICW. 24. Indeks prestasi korupsi, laman sesawang transparency, dicapai 2 Februari 2014http://cpi.transparency.org/cpi2011/results/ 25. Jimly Asshiddiqie. (2005). Kemerdekaan berserikat, pembubaran partai politik dan mahkamah konstitusi. Jakarta: Penerbit Konstitusi Pres. 26. K. Bertens. (2008). Sketsa-sketsa moral 30 esei tentang masalah actual. Yogyakarta: Kanisius.Kala Gayus Jatuh Citra”, Republika, Sabtu 6 Julai 2013 27. KPK, “Integrito” Vol 43/VII Jan-Feb 2015. Jakarta: KPK. 28. KPK. (2007). Integritas sektor publik 2007. Jakarta: KPK. 29. KPK. (2006). Komisi anti korupsi di luar Negeri. Jakarta: KPK. 30. KPK. (2006). Pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik, pengalaman empiric; Kab. Solok, Kota Pekan Baru, Provinsi Gorontalo, Kab. Wonosobo, Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Kab. Sragen, Kab. Gianyar dan Kab. Jambrana, Jakarta: KPK. 31. KPK. (2007). Menyalakan lilin di tengah kegelapan, 4 tahun KPK. Jakarta: Penerbit KPK. 32. M. Dhiauddin Rais. (2001). Teori politik Islam. Jakarta: Gema Insani Press. 33. Mohammad Amien Rais. (2008). Agenda mendesak bangsa selamatkan Indonesia. Yogyakarta: PPSK Press. 34. Mustaffa Kamil Ayub. (2004). Masyarakat madani & idealisme politik. Petaling Jaya: Institute Masyarakat Madani. 35. Nurcahaya Tandong Assegaf. (2004). Korupsi haram hukumnya. Yogjakarta: Penerbit Pustaka Timur. 36. O.G. Roeder. (1985). Anak desa biografi: Presiden Soeharto. Jakarta: penerbit Gunung Agung. 37. Pasal 3 Undang-undang nombor 30 tahun 2002 http://www.antikorupsi.org/id/content/penyebab-kegagalan-kebijakan-antikorupsi 38. Ramly Hutabarat. (2005). Politik hukum pemerintahan Soeharto tentang demokrasi politik di Indonesia tahun 1971 -1997. Jakarta: Penerbit FHUI. 39. Robert Kligaard. (2005). Membasmi korupsi. Jakarta: Penerbit Yayasan Obor. 40. Romli Atmasasmita. (2002). Korupsi, good governance dan komisi anti korupsi di Indonesia. Jakarta: Penerbit Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman dan HAMRI. 41. Rosihan Anwar. (1992). Indonesia 1966-1983 dari koresponden kami di Jakarta. Jakarta: Penerbit Grafiti. 42. Saifullah Yusuf. (2000). Pergulatan Indonesia membangun demokrasi. Jakarta: GP Ansor. 43. Sri Bintang Pamungkas. (2014). Ganti rejim ganti sistem; pergulatan menguasai nusantara. Jakarta: El-Bisma. 44. Sunaryati Hartono. (2005). Peranan ombudsman dalam pembanterasan dan pencegahan korupsi serta pelaksanaan pemerintahan yang baik. Jakarta: Penerbit Komisi Ombudsman Nasional. 45. Taufiq Asy-Syawi. (1997). Djamaluddin Z.S terj. Syura bukan demokrasi. Jakarta: Gema Insani Press. 46. Transparency International. (2013). The global coalition against corruption, www.transparency.org 47. Transparency International. (2012). The global coalition against corruptions corruption perceptions index 2012”, laman sesawang CPI, dicapai 2 Mei 2014, http://cpi.transparency.org/cpi2011/results/

This material may be protected under Copyright Act which governs the making of photocopies or reproductions of copyrighted materials.
You may use the digitized material for private study, scholarship, or research.

Back to previous page

Installed and configured by Bahagian Automasi, Perpustakaan Tuanku Bainun, Universiti Pendidikan Sultan Idris
If you have enquiries, kindly contact us at pustakasys@upsi.edu.my or 016-3630263. Office hours only.